Pendidikan Khusus adalah salah satu jurusan di perguruan tinggi yang mempelajari tentang pendidikan bagi anak dengan kebutuhan khusus.
Pendidikan khusus ini berfokus pada pengajaran, perawatan, dan perencanaan program pendidikan untuk anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus, seperti anak-anak dengan gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, autisme, kesulitan belajar, dan lain sebagainya.
Judul Laporan Kerja Praktek Pendidikan Khusus diberikan pada laporan yang dibuat oleh mahasiswa sebagai syarat kelulusan program studi di perguruan tinggi.
Judul Laporan Kerja Praktek Pendidikan Khusus
Laporan Kerja Praktek ini berisi tentang kegiatan praktek kerja yang dilakukan oleh mahasiswa selama masa kuliahnya di suatu instansi atau perusahaan. Judul KP Pendidikan Khusus mencerminkan topik atau masalah yang menjadi fokus kegiatan praktek kerja mahasiswa.
Jika Anda sedang mencari contoh judul PKL Pendidikan Khusus, yuk simak referensi dari Bmaster23 di bawah ini.
1. | Strategi pengajaran matematika bagi anak tunanetra di SLB ABC |
2. | Pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran bagi anak dengan autisme di TKLB XYZ |
3. | Implementasi metode Montessori dalam pengajaran anak dengan gangguan belajar di SDLB 123 |
4. | Upaya meningkatkan keterampilan sosial anak tunarungu melalui kegiatan ekstrakurikuler di SLB DEF |
5. | Program pendidikan inklusif untuk anak dengan gangguan penglihatan di SMA GHI |
6. | Evaluasi program pendidikan khusus bagi anak tunagrahita di SLB JKL |
7. | Penerapan terapi musik sebagai alternatif pendidikan bagi anak dengan gangguan pendengaran di TKLB MNO |
8. | Penggunaan multimedia dalam pengajaran anak dengan kesulitan belajar di SDLB 456 |
9. | Evaluasi program pendampingan bagi anak dengan gangguan bicara di SDLB PQR |
10. | Peran keluarga dalam pendidikan anak dengan kebutuhan khusus di SLB STU |
11. | Pengembangan modul pembelajaran Bahasa Isyarat Indonesia bagi anak tunarungu di SLB ABC |
12. | Evaluasi efektivitas terapi seni untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak dengan autisme di TKLB XYZ |
13. | Pengembangan program pelatihan keterampilan hidup bagi anak tunagrahita ringan di SDLB 123 |
14. | Evaluasi dampak kegiatan outbound pada keterampilan sosial anak tunanetra di SLB DEF |
15. | Implementasi program sekolah inklusif di SD Negeri X untuk anak dengan gangguan penglihatan |
16. | Penerapan pendekatan behavior modification dalam pengajaran anak dengan ADHD di SLB JKL |
17. | Evaluasi efektivitas pendampingan individual bagi anak dengan gangguan bicara di SDLB PQR |
18. | Penerapan metode structured teaching untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak dengan kesulitan belajar di SDLB 456 |
19. | Implementasi program mentoring untuk meningkatkan motivasi belajar anak tunarungu di TKLB MNO |
20. | Analisis faktor penyebab kesulitan belajar anak tunagrahita berat di SDLB STU. |
21. | Analisis pengaruh metode cooperative learning terhadap kemampuan belajar matematika anak dengan Down Syndrome di SDLB ABC |
22. | Implementasi pendekatan ABA (Applied Behavior Analysis) dalam mengatasi perilaku agresif pada anak autis di TKLB XYZ |
23. | Evaluasi efektivitas penggunaan teknologi assistive (alat bantu) untuk mendukung pembelajaran anak tunanetra di SLB 123 |
24. | Pengembangan program intervensi untuk meningkatkan kemandirian anak dengan cerebral palsy di SDLB DEF |
25. | Evaluasi program inklusi sosial bagi anak tunarungu di SMA Negeri X |
26. | Analisis keefektifan pendekatan cooperative integrated reading and composition (CIRC) pada anak dengan kesulitan belajar membaca di SLB JKL |
27. | Implementasi program pendidikan inklusif bagi anak tunagrahita sedang di SD Negeri Y |
28. | Penggunaan metode REACH (Resources for Enhancing All Children’s Health) dalam meningkatkan keterampilan motorik kasar anak dengan autisme di TKLB MNO |
29. | Pengembangan modul pengajaran keterampilan vokasional untuk anak tunagrahita berat di SDLB PQR |
30. | Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat dan motivasi belajar anak tunanetra di SMA Z. |
31. | Penerapan metode pembelajaran berbasis game untuk anak dengan ADHD di SDLB ABC |
32. | Pengembangan program terapi permainan video (gaming therapy) sebagai media pengajaran anak dengan autis di TKLB XYZ |
33. | Evaluasi efektivitas teknologi blockchain untuk mendukung program inklusi pendidikan di SLB 123 |
34. | Implementasi metode mindfulness untuk meningkatkan konsentrasi belajar anak tunarungu di SLB DEF |
35. | Pemanfaatan virtual reality dalam pengajaran bahasa Inggris bagi anak dengan kesulitan belajar di SDLB 456 |
36. | Analisis pengaruh seni tari terhadap kemampuan motorik anak dengan cerebral palsy di SLB JKL |
37. | Pengembangan program terapi air (aquatherapy) untuk meningkatkan kesehatan fisik anak tunagrahita di SDLB PQR |
38. | Evaluasi efektivitas program pendampingan hewan peliharaan (pet therapy) pada anak dengan gangguan emosi dan perilaku di TKLB MNO |
39. | Implementasi metode role play untuk meningkatkan keterampilan sosial anak dengan tunanetra di SD Negeri X |
40. | Analisis efektivitas pendekatan “peer tutoring” dalam meningkatkan kemampuan belajar anak tunagrahita ringan di SDLB STU. |
41. | Mengembangkan video tutorial untuk anak dengan gangguan bicara di SDLB ABC |
42. | Melatih keterampilan memasak bagi anak dengan Down Syndrome di TKLB XYZ |
43. | “Jalan-jalan ke dunia keterampilan” – program pendidikan keterampilan hidup bagi anak tunagrahita di SLB 123 |
44. | Menumbuhkan minat baca dengan mengadopsi metode storytelling bagi anak tunarungu di SLB DEF |
45. | Pendidikan inklusi “satu atap” – suatu kajian di SD Negeri X |
46. | Menumbuhkan rasa percaya diri anak autis melalui program seni musik di SLB JKL |
47. | “Kami Bisa” – Pengembangan program pendidikan inklusi untuk anak dengan gangguan penglihatan di SMA Negeri Y |
48. | “Kursus Membuat Robot” – pengajaran teknologi dan kreativitas untuk anak dengan kesulitan belajar di SDLB 456 |
49. | Menanamkan nilai sosial dan kepedulian dengan program “Berkebun Bersama” bagi anak tunagrahita sedang di SD Negeri Z |
50. | “Menciptakan Pahlawan Kecil” – Penerapan program pembelajaran kewirausahaan bagi anak tunagrahita berat di SDLB STU. |
Judul Laporan Kerja Praktek Pendidikan Khusus tersebut harus dibuat secara jelas dan singkat sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
Kesimpulan
Judul laporan Pendidikan Khusus adalah sangat penting karena mencerminkan fokus kegiatan praktek mahasiswa selama masa kuliahnya. Judul laporan haruslah dibuat secara jelas dan singkat sehingga mudah dipahami oleh pembaca serta harus relevan dengan kegiatan praktek yang dilakukan.
Dalam penulisan judul laporan kerja praktek Pendidikan Khusus, mahasiswa harus memperhatikan kebutuhan anak-anak dengan kebutuhan khusus dan mencari solusi yang dapat diterapkan dalam dunia kerja.
Oleh karena itu, pemilihan judul laporan kerja praktek Pendidikan Khusus yang tepat dan relevan dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta dunia pendidikan khusus.

Izinkan saya memperkenalkan diri saya, Trisna Kurnaeni, seorang penulis yang telah berdedikasi dalam menyajikan karya-karya inspiratif tentang dunia pendidikan dan berita terkini yang sedang menjadi tren.
Selamat Membaca dan Semoga informasi yang saya bagikan dapat bermanfaat.